Lombok Utara, NTB - Dalam rangka mempercepat penanganan stunting, Polri telah menunjukkan dukungan yang kuat terhadap inisiatif Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Hal ini ditegaskan oleh Kapolsek Gangga, Iptu Sugi Jaya, SH, dalam rapat koordinasi yang diadakan di aula kantor camat Gangga, saat mewakili Kapolres Lombok Utara, AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K, M.Si, pada Selasa (30/4/2024).
Baca juga:
Ops Bina Kusuma, Polres Sinjai Gelar Patroli
|
Iptu Sugi menyatakan bahwa walaupun penanganan stunting bukan merupakan tugas utama Polri, namun permasalahan ini memiliki dampak signifikan terhadap keamanan nasional.
“Polri berperan sebagai katalis ( yang mempercepat reaksi ) dalam upaya multi dimensi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten, untuk menurunkan angka stunting, ” ujarnya.
Sementara itu Camat Gangga, Mahzan Zohdi, menyampaikan data terkini yang menunjukkan penurunan jumlah kasus stunting di delapan desa di wilayahnya.
“Satgas Stunting Kabupaten Lombok Utara berharap dapat mencapai target penurunan stunting hingga 14% pada tahun 2024, dengan fokus pada penanganan yang tepat bagi anak-anak yang terkena stunting dan pencegahan melalui edukasi yang ditujukan kepada calon pengantin dan ibu hamil” ujar Mahzan
“Strategi komprehensif yang telah diterapkan untuk mengatasi stunting menunjukkan penurunan angka yang signifikan dari tahun 2022 ke 2023” imbuhnya
Langkah-langkah strategis yang telah diidentifikasi dari hasil audit lapangan meliputi rencana tata laksana yang melibatkan pendampingan berkala oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK),
“Edukasi tentang penundaan kehamilan, penurunan berat badan melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, peningkatan aktivitas fisik, serta pemberian makanan tambahan dan pendampingan keluarga yang berkelanjutan” Pungkasnya.
Acara Rembuk Stunting ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Puskesmas, Satgas Stunting Lombok Utara, serta perwakilan dari berbagai desa.
Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menegaskan komitmen mereka untuk bekerja secara maksimal dalam penanganan stunting, seraya mengajak seluruh stakeholder untuk berkontribusi dan berpartisipasi secara aktif.
Kegiatan Rembuk Stunting ini merupakan simbol dari komitmen bersama untuk memerangi stunting dan mempersiapkan generasi yang lebih sehat dan produktif, sejalan dengan aspirasi Indonesia untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.(Adb)